Azri Rasul Dilantik sebagai Kepala Pusat Pengendalian Lingkungan Hidup Sulawesi-Maluku

    Azri Rasul Dilantik sebagai Kepala Pusat Pengendalian Lingkungan Hidup Sulawesi-Maluku
    Dr. Azri Rasul, SKM., M.Si., MH, Kepala Pusat Pengendalian Lingkungan Hidup Sulawesi Maluku (Foto: IST)

    JAKARTA - Ketua Harian IKA Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Hasanuddin, Dr. Azri Rasul, SKM, M.Si, MH, resmi dilantik sebagai Kepala Pusat Pengendalian Lingkungan Hidup Sulawesi-Maluku yang berkedudukan di Makassar.

    Pelantikan dilakukan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Hanif Faisol, bersama 43 pejabat tinggi pratama lainnya di Jakarta, Senin (13/1/2025).

    Dr. Azri Rasul, yang akrab disapa Accul, sebelumnya menjabat sebagai Kepala Bagian Tata Usaha di instansi yang sama.

    Dengan promosi jabatan ini, ia diharapkan dapat memberikan kontribusi lebih besar dalam pelestarian lingkungan hidup di wilayah Sulawesi dan Maluku.

    Dalam wawancara singkat pada Senin petang, Accul menyampaikan harapannya untuk membawa perubahan signifikan dalam pengelolaan lingkungan hidup.

    “Semoga lingkungan kita menjadi lebih baik ke depannya, terutama dalam pengelolaan sampah di tempat pembuangan akhir (TPA) oleh masing-masing kabupaten/kota. Diharapkan, setiap daerah dapat lebih efektif dalam menangani sampah agar tercipta lingkungan yang bersih dan sehat untuk masyarakat, ” ungkapnya, dikutip dari SulselNow.

    “Selain itu, penting juga untuk meningkatkan ketaatan pelaku usaha terhadap peraturan di bidang lingkungan hidup, seperti pengendalian pencemaran air, udara, dan pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3). Tak kalah penting, optimalisasi kebijakan lingkungan hidup lainnya juga perlu dilakukan agar keberlanjutan lingkungan tetap terjaga, ” tambah Accul.

    Strategi ROKOK ISO

    Azri Razul juga memaparkan strategi kerjanya yang disebutnya sebagai ROKOK ISO, dengan uraian sebagai berikut:

    1. Responsif: Cepat merespons berbagai perubahan lingkungan, termasuk aduan masyarakat terkait indikasi pencemaran dan kerusakan lingkungan.
    2. Koordinatif: Bekerja secara terkoordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan dan pihak terkait untuk menyelesaikan masalah lingkungan.
    3. Kolaboratif: Mengoptimalkan sumber daya masing-masing pihak untuk menyelesaikan masalah pencemaran dan kerusakan lingkungan melalui kerja sama yang sinergis.
    4. Inovatif: Memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam merespons perubahan lingkungan serta mendigitalisasi pekerjaan manual.
    5. Solutif: Memberikan solusi tepat dan cerdas yang menyelesaikan permasalahan lingkungan secara tuntas.

    “Saya berharap strategi ini dapat diimplementasikan oleh semua pihak sehingga persoalan lingkungan dapat diselesaikan secara komprehensif hingga ke akar masalahnya, ” tambah Bendahara Umum MD KAHMI Kota Makassar itu.

    Pelantikan ini menjadi momentum penting bagi Dr. Azri Rasul untuk mewujudkan visi dan misi lingkungan hidup yang lebih baik di wilayah Sulawesi-Maluku.

    Dukungan dari pemerintah daerah, pelaku usaha, dan masyarakat luas diharapkan dapat mempercepat pencapaian tujuan lingkungan hidup yang berkelanjutan.

    Sambutan Menteri LH

    Dalam pidatonya, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Hanif Faisol, menekankan pentingnya kolaborasi, inovasi, dan tanggung jawab dalam menghadapi tantangan lingkungan yang semakin kompleks.

    “Pelantikan ini adalah momen penting bagi organisasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Badan Pengendalian Lingkungan Hidup yang terbentuk sejak Oktober 2024, ” ungkap Hanif.

    Ia mengingatkan para pejabat yang baru dilantik untuk bekerja keras dalam membangun organisasi yang tangguh dan bermanfaat.

    “Kita semua menyadari bahwa tantangan di bidang lingkungan hidup semakin rumit dan membutuhkan penanganan yang serius, terintegrasi, dan cepat, ” tambahnya.

    Hanif juga menegaskan bahwa pelantikan ini merupakan langkah penting untuk mencapai target pembangunan berkelanjutan serta merespons krisis planetari triple, yaitu perubahan iklim, pencemaran, dan kehilangan keanekaragaman hayati.

    Hanif Faisol menjelaskan tiga pilar utama dalam transformasi yang menjadi fokus kementerian, yaitu sosial, ekonomi, dan tata kelola.

    Di bidang sosial, transformasi difokuskan pada pemberdayaan masyarakat dan pembentukan generasi yang peduli terhadap lingkungan. Partisipasi masyarakat dalam setiap program sangat penting, termasuk dalam penerapan prinsip ekonomi sirkular untuk pengelolaan sampah.

    Dalam aspek ekonomi, Hanif mendorong penerapan ekonomi hijau berbasis rendah karbon.

    “Ini bukan hanya tentang mengurangi emisi, tetapi juga menciptakan nilai tambah dari sumber daya alam yang kita miliki, ” ujarnya.

    Untuk tata kelola, ia menekankan pentingnya pengelolaan yang bersih, transparan, dan berbasis teknologi. “Kita harus memperkuat sistem pengawasan dan penegakan hukum agar setiap kebijakan dapat dilaksanakan dengan baik, ” tambahnya.

    Hanif menegaskan bahwa pejabat yang dilantik memiliki tanggung jawab besar dalam mengimplementasikan tugas dan fungsi strategis kementerian.

    “Pejabat tinggi yang dilantik hari ini adalah elemen kunci dalam mewujudkan visi dan misi kementerian, ” katanya.

    Di akhir pidatonya, Hanif Faisol mengajak seluruh jajaran kementerian untuk bekerja keras demi membangun kepercayaan masyarakat.

    Ia berharap para pejabat yang baru dilantik dapat melaksanakan tugas dengan integritas tinggi. “Selamat menjalankan tugas, dan mari kita wujudkan lingkungan yang lestari serta memberi manfaat nyata bagi masyarakat, ” tutupnya. (*)

    azri rasul
    SM Network

    SM Network

    Artikel Sebelumnya

    Ketua KKLR Sulsel: Pemekaran Luwu Timur...

    Berita terkait

    Rekomendasi berita

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Bupati Barru Umumkan Siaga Darurat Bencana
    Bupati Barru Pantau Posko Dapur Umum di Gedung Islamic Center
    Bupati Barru: Warga Terdampak Banjir Kini Mencapai 11.026 KK
    Wakil Bupati Hadiri Program Makan Bergizi Gratis di SMKN 3 Pangkep